Fakta sejarah menunjukkan bahwa hampir duaratus tahun bangsa Yahudi terpontang-panting
dikawsan tidak bertuan (padang Tiih) dan sekitarnya, sampai nabi Daud as dan nabi Sulaiman as
berhasil mendirikan kerajaan di Palestina, tahun 1040-970 SM.
Kerajaan nabi Daud as yang kemudian dilanjutkan oleh nabi Sulaiman as itu hanya utuh selama
beliau masih hidup, setelah nabi Sulaiman as wafat, kerajaan itu pecah menjadi dua, Kerajaan
Yahuda dan Kerajaan Israel.
Pada tahun 721 SM, kerajaan Israel ditaklukkan oleh Tiglath-Pileser III, raja Assyyira. Pada tahun 586 SM, raja Nebuchadnezzar menaklukkan kerajaan Yahuda. Seluruh bangsa Yahudi digiring ke Babylonia untuk menjadi budak. Di Babylonia itulah para pemuka Yahudi menanamkan doktrin ‘janji kembali ke kampung halaman’ kepada para pengikutnya.
Kemudian pada tahun 550 SM, hampir seluruh kawasan Palestina diintegrasikan kedalam
kekuasaan Persia. Ketika Alexander the greath menguasai Palestina pada tahun 334 SM, Alexander
membawa bangsa Yahudi ke Yunani, dari sini mereka kemudian menyebar ke berbagai kawasan di
Eropa. Kemudian sejak tahun 160 SM diintegrasikan kedalam kekaisaran Romawi.
Pengungsian besar-besaran bangsa Yahudi terjadi lagi pada tahun 66 M sampai tahun 70 M, setelah
pemberontakan mereka terhadap penguasa Romawi gagal dan Gubernur Romawi pada waktu itu,
Titus membantai puluhan ribu orang Yahudi untuk memadamkan pemberontakan.
Demikianlah seterusnya sampai kedatangan Islam pertama kali dipimpin oleh Umar bin Khattab ra
pada tahun 637 M, mengikuti kemenangan Khalid bin Walid terhadap Romawi Binzantium di
Damascus pada tahun 635 M, Umar bin Khattab ra kemudian mewaqafkan Yerusalem dan tanah
Palestina kepada umat Islam seluruh dunia.
Pada tahun 1099 M tentara salib (crusaders) berhasil menguasai Palestina dan kota Yerusalem,
dengan membantai 70.000 penduduknya, laki-laki, perempuan dan anak-anak. Dengan ijin Allah
swt, pada tahun 1187 M, pahlawan Islam, Shalahuddin Yusuf bin Ayyub mengembalikannya
kembali dalam pangkuan Islam dan tetap mempertahankannya, meskipun selama lima tahun
sampai 1192 M, harus berperang dengan seluruh raja-raja besar Eropa seperti Richard (Inggris),
Frederick (Jerman), Leopold (Austria), Louis (Perancis), raja Sisilia, yang berusaha merebut
Yerusalem kembali, tetapi mereka tidak berhasil.
Dalam naungan Islam, negeri Palestina dan kehidupan antar bangsa Yahudi, Filistin dan Arab
mengalami perdamaian sampai negeri ini lepas dari naungan Islam pada tahun 1917 setelah Inggris
mengalahkan bani Ustmaniyyah dalam Perang Dunia I, mandat Inggris ini dikokohkan dalam
konferensi San Remo tahun 1920, dan pembela Palestina yang utama hilang bersamaan dengan
runtuhnya bani Ustmaniyyah pada tahun 1924.
B. Beberapa karakter Yahudi didalam Al-Qur’an
Bila kita membuka Al Quran, maka pertama kali kita temukan adalah surah Al Fatihah yang kita
baca setiap kali shalat. Surah pertama itu sudah mulai berbicara mengenai hakikat Yahudi, yakni
mereka adalah orang-orang yang dimurkai Allah (al-maghdhubi-‘alaihim). Demikian pula surah Al
Baqarah , kita akan menemukan di dalamnya 83 ayat berturut-turut berbicara tentang Yahudi,
dimulai dari ayat 40 sampai ayat 123. Kemudian disusul dengan puluhan ayat lainnya yang
kesemuanya menyoroti tingkah laku kaum Yahudi dalam beragam kondisi dan masalah.
Yang lebih menarik ialah, ayat-ayat tersebut mampu memberikan gambaran sebagian besar sejarah
bangsa Yahudi yang penuh kenistaan serta memberikan kata kunci yang menjelaskan watak asli
mereka. Kata kunci itu terdapat dalam ayat 120 surah Al Baqarah yang artinya, secara psikologis
dan historis, mereka tidak pernah dan tidak akan ridha terhadap uamt Islam. Meskipun pada waktu
tertentu mereka memperlihatkan sikap manis dan tutur kata yang halus, mereka tetap melihat uamt
Islam dengan penuh curiga dan dendam dan menganggap umat Islam merupakan ancaman utama
bagi eksistensi Yahudi.
Catatan sejarah mengenai hal ihwal Yahudi ini kita temukan secara lengkap dalam Al Quran di
pelbagai surah. Bahkan bani Israil adalah umat yang paling banyak disoroti Al Quran daripada
umat lain. Sebab Yahudi adalah tipikal manusia unik. Perjalanan hidup mereka perlu dijadikan
pelajaran agar tingkah laku, pola pikir dan sikap pembangkangan mereka terhadap kebenaran yang
dibawa para rasul, serta kecenderungan mereka melakukan kerusakan di muka bumi tidak terulang
kembali pada umat nabi Muhammad. Juga agar kelicikan dan pengkhianatan mereka terhadap apa
saja bentuk perjanjian dan dengan siapa saja, dapat kita waspadai dan diantisipasi secara baik
sedari awal.
C. Latar belakang berdirinya negara Israel
Bangsa Yahudi yang tinggal diperantauan, terutama di Eropa banyak dibutuhkan untuk menjadi
kuli bangunan dan memajukan perekonomian, yang kesempatan itu menyebabkan mereka menjadi
kelas menengah di Eropa, tetapi mereka tetap menjadi orang asing di Eropa, tahun 500 M, mereka
diintimidasi di Spanyol, tahun 1300 M diusir dari Inggris, tahun 1400 M diusir dari Perancis, tahun
1500 M diusir dari Spanyol. Pada abad inilah Yahudi memperluas petualangannya sampai ke Eropa
Timur, Rusia dan Amerika Selatan.
Selama satu abad, 1600 M sampai 1700 M, kaum Yahudi berhasil menguasai pasar dan
perekonomian Eropa, dan bahkan mereka melibatkan diri dalam pendalaman ilmu pengetahuan
modern.
Akhirnya mereka mulai melihat titik terang yang akan menyinari jalan ketika mereka hendak melangkah untuk kembali ke Palestina. Para ilmuwan mereka mulai berfikir merumuskan teori revolusi yang akan menghancurkan kehidupan manusia, dengan tujuan untuk mengacau dunia sehingga mempermudah jalan menuju Palestina.
Pada tanggal 1 mei 1776, tokoh Yahudi Nathan Bernbaum, mendirikan Zionisme Internasional,
dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika dideklarasikan. Yahuda Kalai (1798 – 1878), tokoh yang
lain mempertegas perlunya negara Yahudi di Palestina. Izvi Hirsch (1795 – 1874), membuat studi
agar diaspora Yahudi bisa mendirikan negara di Palestina. Moses Hess tokoh Yahudi membuat
buku Roma dan Yerusalem. Theodore Herzl (1860 – 1904) membuat buku der Yudentaat (negara
Yahudi) pada tahun 1896.
Untuk dunia Islam mereka tiupkan revolusi nasionalisme, melalui Lowrence of arabica, mereka
berhasil memecahbelah negeri Arab untuk melepaskan diri dari khilafah Utsmaniyyah.
Meskipun Eropa dan Rusia sudah berhasil dikacaukan, penghalang utama cita-cita bangsa Yahudi
adalah khilafah Ustmaniyah, yang menjadi penjaga setia tanah Palestina.
D. Sejarah berdirinya negara Israel
Berbagai langkah dan strategi dilancarkan oleh kaum Yahudi untuk menembus dinding khilafah
Utsmaniyyah, agar mereka dapat memasuki Palestina.
Pertama, pada tahun 1892, sekelompok Yahudi Rusia mengajukan permohonan kepada sultan
Abdul Hamid, untuk mendapatkan ijin tinggal di Palestina. Permohonan itu dijawab sultan dengan
ucapan “Pemerintan Ustmaniyyah memberitahukan kepada segenap kaum Yahudi yang ingin
hijrah ke Turki, bahwa mereka tidak akan diijinkan menetap di Palestina”, mendengar jawaban
seperti itu kaum Yahudi terpukul berat, sehingga duta besar Amerika turut campur tangan.
Kedua, Theodor Hertzl, penulis Der Judenstaat (Negara Yahudi), founder negara Israel sekarang,
pada tahun 1896 memberanikan diri menemuai sultan Abdul Hamid sambil meminta ijin
mendirikan gedung di al Quds. Permohonan itu dijawab sultan “Sesungguhnya imperium Utsmani
ini adalah milik rakyatnya. Mereka tidak akan menyetujui permintaan itu. Sebab itu simpanlah
kekayaan kalian itu dalam kantong kalian sendiri”.
Melihat keteguhan sultan, mereka kemudian membuat strategi ketiga, yaitu melakukan konferensi Basel di Swiss, pada 29-31 agustus 1897 dalam rangka merumuskan strategi baru menghancurkan khilafah Ustmaniyyah.
Karena gencarnya aktivitas Yahudi Zionis akhirnya sultan pada tahu 1900 mengeluarkan keputusan
pelarangan atas jamaah peziarah Yahudi di Palestina untuk tinggal disana lebih dari tiga bulan,
paspor Yahudi harus diserahkan kepada petugas khilafah terkait. Dan pada tahun 1901 sultan
mengeluarkan keputusan mengharamkan penjualan tanah kepada Yahudi di Palestina.
Pada tahun 1902, Hertzl untuk kesekian kalinya menghadap sultan Abdul Hamid untuk melakukan
risywah. Diantara risywah yang disodorkan Hertzl kepada sultan adalah :
1. 150 juta poundsterling Inggris khusus untuk sultan.
2. Membayar semua hutang pemerintah Ustmaniyyah yang mencapai 33 juta poundsterling
Inggris.
3. Membangun kapal induk untuk menjaga pemerintah, dengan biaya 120 juta Frank
4. Memberi pinjaman 5 juta poundsterling tanpa bunga.
5. Membangun Universitas Ustmaniyyah di Palestina.
Semuanya ditolak sultan, bahkan sultan tidak mau menemui Hertzl, diwakilkan kepada Tahsin
Basya, perdana menterinya, sambil mengirim pesan “Nasehati mr. Hertzl agar dia tidak terlalu
serius menanggapi masalah ini. Sesungguhnya saya tidak sanggup melepaskan kendati hanya satu
jengkal tanah itu, Palestina, sebab bukan milik pribadiku. Tapi milik rakyat, rakyatku sudah
berjuang memperolehnya sehingga mereka siram dengan darah. Silahkan Yahudi itu menyimpan
kekayaan mereka yang milyaran itu. Bila pemerintahanku sudah tercabik-cabik, saat itu mereka
baru bisa menduduki Palestina dengan gratis. Adapun jika saya masih hidup, maka tubuhku
terpotong-potong adalah lebih ringan ketimbang Palestina terlepas dari pemerintahanku. Kasus ini
tidak boleh terjadi. Karena saya tidak kuasa melihat tubuhku diotopsi sedang nadiku masih
berdenyut”.
Berbagai cara kotor dilancarkan Yahudi untuk menghancurkan dunia Islam. Mereka mulai dengan
menghancurkan Khilafah Utsmaniyah agar dapat menduduki Palestina. Mereka melakukan lobi
denan Inggris, Perancis, Rusia dan Amerika.
1. Pada tanggal 1 mei 1776, tokoh Yahudi Nathan Bernbaum, mendirikan Zionisme Internasional,
dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika dideklarasikan.
2. Yahuda Kalai (1798 – 1878), tokoh yang lain mempertegas perlunya negara Yahudi di Palestina.
3. Izvi Hirsch (1795 – 1874), membuat studi agar diaspora Yahudi bisa mendirikan negara di
Palestina.
4. Theodore Herzl (1860 – 1904) membuat buku der Yudentaat (negara Yahudi) pada tahun 1896.
5. 1897, Konferensi Basel , Swiss yang disponsori oleh Hertzl, merumuskan penghancuran Bani
Ustmaniyah.
6. 1907, meningkatnya aktivitas Freemasonry untuk menjatuhkan Sultan Abdul Hamid dari kursi
khilafah.
7. 1917, perjanjian Balfour untuk memberikan Palestina sebagai tanah air bagi Yahudi
8. 1927, meningkatnya pembangunan rumah dan gedung milik Yahudi di Palestina atas bantuan
Inggris.
9. 1937, Yahudi di Palestina mulai membangun kekuatan terorisme bersenjata. Kemudian mereka
mendapat bantuan senjata dan latihan militer dari sekutu ketika terlibat dalam PD II
10. Nopember 1947, dikeluarkanlah resolusi PBB tentang pembagian tanah Palestina anatara
penduduk Palestina dengan Yahudi pendatang itu. Kemudian menyusul pembubaran Ikhwanul
Muslimin dan pembunuhan terhadap Hasan al Banna yang banyak berperan membela Palestina.
11. 1956, Sinai dan Jalur Gaza dikuasai Israel setelah gerakan Islam di kawasan Arab dipukul.
12. 1967, semua kawasan Palestina jatuh ke tangan Yahudi, demikian juga dataran Tinggi golan
dan Sinai. Terjadi setelah penggempuran terhadap Gerakan Islam dan hukuman gantung terhadap
Sayyid Quthb.
13. 1977, serangan terhadap Libanon dan perjanjian Camp David yang disponsori Anwar Sadat.
14. 1988, surat rahasia Yasser Arafat untuk mengakui eksistensi Israel, berjanji hidup damai
dengan Yahudi dan akan menumpas segala aktivitas rakyat Palestina yang melawan Israel.
15. 1993 Perjanjian Gaza Ariha mengenai pemerintahan sendiri interim bagi bangsa Palestina di
wilayah-wilayah pendudukan Israel.
16. 1994 Kesepakatan yang memberikan otonomi pertama kepada Palestina di Tepi Barat dan Jalur
Gaza.
17. 1995 Kesepakatan perluasan otonomi Palestina ke sebagian besar Tepi Barat.
18. 1996 Pemilu pertama bangsa Palestina, Yasser Arafat terpilih menjadi Presiden
19. 1997 Kesepakatan perluasan otonomi Hebron dan Tepi Barat.
20. 1998 Kesepakatan transfer 13 persen wilayah Tepi Barat dari Israel ke Palestina dengan
imbalan jaminan keamanan.
21. 1999 Kesepakatan Wye River II, di Mesir.
22. 2000 Pertama kali Paus ke Yerusalem dan membela perlunya tanah air bagi Palestina.
23. 2001 Ariel Sharon menggantikan Ehud Barak
24. 2002 Israel membunuh pemimpin brigade al Aqsho, Raed el-Karmi.
D. Tokoh penting di balik berdirinya negara Israel
Beberapa tokoh penting dialik berdirinya negara Israel adalah : Theodore Hertzl, Arthur J Balfour,
David ben Gurion, Golda Meir, Gamal Abdel Nasser, Moshe Dayan, Abdullah, Yasser Arafat,
Anwar Sadat, Jimmy Carter, Menachem Begin, Yitzhak Rabin, Bill Clinton,
Benjamin Netanyahu, Ariel Sharon dan lain-lain
E. Kejahatan Yahudi terhadap dunia terutama Islam
Beberapa kejahatan Yahudi terhadap Islam telah dijelaskan terdahulu, antara lain dengan lahirnya
ideologi Nasionalisme, Kapitalisme, Marxisme, Komusnisme dan lainnya.
Menurut Dr Jusuf Qordhowi, dimasa yang akan datang tantangan kejahatan besar Yahudi terhadap
Islam adalah kejahatan Zionisme, kejahatan Naturalisasi dan kejahatan Globalisasi.
“Dunia Islam kini sedang terbakar. Setiap kita berkewajiban segera menyiramkan air sekalipun
sedikit untuk memadamkan api yang bisa dipadamkan, tanpa menunggu orang lain.” Syaikh
Amjad Al Zahawi.
“ Israel akan berdiri dan akan tetap berdiri sampai Islam menghancurkannya sebagaimana telah
dihancurkan sebelum ini.” Imam Syahid Hasan Al Banna.
No comments:
Post a Comment
Sila buat komen